Sorong, 16 Oktober 2024 — Dinas Peternakan Kabupaten Sorong resmi meluncurkan inovasi pelayanan kesehatan hewan berbasis jemput bola yang diberi nama LAMBAIYAN (Layanan Mobil Kesehatan Hewan Langsung ke Pelosok dan Pedalaman). Inovasi ini disosialisasikan dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Peternakan Distrik Klaso dan dihadiri oleh para peternak, dokter hewan, serta perwakilan dari OPD terkait.
LAMBAIYAN hadir sebagai solusi atas keterbatasan akses masyarakat di wilayah pedalaman dan pelosok Kabupaten Sorong terhadap layanan kesehatan hewan, khususnya bagi ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan babi. Melalui layanan ini, tim medis hewan akan turun langsung ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau dengan membawa peralatan dan obat-obatan lengkap.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sorong menyampaikan bahwa kesehatan hewan merupakan fondasi utama dalam keberhasilan usaha peternakan rakyat. “Banyak peternak kita mengalami kerugian karena ternaknya sakit, namun mereka kesulitan mengakses layanan medis. LAMBAIYAN adalah jawaban atas kebutuhan tersebut,” ungkapnya.
LAMBAIYAN mengoperasikan satu unit mobil pelayanan lapangan yang telah dimodifikasi menjadi klinik berjalan. Mobil ini dilengkapi dengan alat diagnosa, peralatan bedah minor, penyimpanan vaksin, serta logistik medis untuk penanganan darurat dan pencegahan penyakit menular pada ternak.
Selain itu, layanan LAMBAIYAN juga membawa tenaga dokter hewan, paramedis, dan penyuluh peternakan yang siap memberikan edukasi, vaksinasi massal, pemeriksaan rutin, serta penanganan kasus klinis secara langsung di kandang peternak. Jadwal kunjungan dibuat secara bergilir berdasarkan pemetaan wilayah dan kebutuhan lapangan.
Dalam sosialisasi tersebut, tim LAMBAIYAN juga memberikan demonstrasi penanganan penyakit kulit pada kambing dan pelatihan sederhana tentang pembuatan pakan fermentasi dari bahan lokal. Warga peternak tampak antusias mengikuti setiap sesi dan mengaku terbantu dengan kehadiran layanan yang langsung menjangkau mereka.
Salah satu peternak dari Distrik Sayosa Timur, Markus Magai, menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran LAMBAIYAN. “Dulu kalau ternak sakit, kami hanya bisa tunggu sembuh sendiri atau pakai ramuan tradisional. Sekarang kami bisa dapat layanan langsung di kampung, bahkan konsultasi gratis,” ujarnya.
Program LAMBAIYAN juga didukung oleh Dinas Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat Daya dan dirancang sejalan dengan visi pembangunan daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan peternak. Dengan program ini, risiko wabah penyakit hewan dapat ditekan secara signifikan.
Tidak hanya itu, LAMBAIYAN juga menjadi bagian dari strategi monitoring data kesehatan hewan di lapangan. Setiap kunjungan akan didokumentasikan dan dilaporkan dalam sistem basis data peternakan daerah, sehingga pemerintah bisa merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran berdasarkan kondisi riil.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan menambahkan bahwa program ini juga memberikan perhatian khusus pada edukasi pencegahan zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia, sebagai langkah perlindungan dini terhadap masyarakat pedesaan.
Ke depan, Dinas Peternakan berencana memperluas cakupan LAMBAIYAN dengan menambah unit layanan dan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, organisasi profesi, serta komunitas peternak. Inovasi ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem peternakan yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Dengan peluncuran LAMBAIYAN, Kabupaten Sorong menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan publik yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal jauh dari pusat pelayanan. Layanan kesehatan hewan kini tidak lagi menjadi hak istimewa, tetapi hak dasar yang dapat diakses oleh seluruh peternak hingga ke pelosok negeri.